Berwisata ke Gumuk Pasir akan lebih lengkap apabila ditambah dengan kunjungan ke Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) karena ada Museum Gumuk Pasir yang memuat berbagai macam informasi terkait gumuk pasir dan kepesisiran Indonesia. Sehingga sebelum berwisata ke Gumuk Pasir alangkah baiknya berkunjung juga ke Museum Gumuk Pasir PGSP yang lokasinya tidak jauh dari kawasan gumuk pasir.
Seperti pagi ini, Senin 22 April 2019 Museum Gumuk pasir menjadi tujuan field trip bagi siswa SMA Budi Utama, Sleman. Sebanyak 30 siswa didampingi 5 guru pendamping memasuki Gedung museum. Suguhan film dokumentasi tentang dinamika pesisir pantai selatan membuat para siswa menjadi tahu tentang potensi keberadaan gumuk pasir. Para siswa SMA Budi Utama terlihat bersemangat melihat setiap detil ruangan dan koleksi yang ada di ruang museum. Para siswa bergantian mencoba beberapa alat pemetaan seperti stereoskop, kamera foto udara, PUG dan lainnya. Kunjungannya kali ini adalah untuk mengetahui fenomena alam gumuk pasir di Pantai Selatan Parangtritis. Setelah dari museum, mereka kemudian akan menuju kawasan gumuk pasir untuk melihat secara langsung keberadaan gumuk pasir.
Gumuk Pasir Parangtritis merupakan salah satu fenomena unik yang berada di pesisir pantai selatan. Gumuk Pasir Parangtritis yang terbentang di wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi gumuk pasir yang paling terkenal di Indonesia salah satunya karena luas bentangan yang mencapai 412,8 hektar (PGSP, 2017). Selain itu karena keberadaan tipe Barchan yang biasanya hanya terbentuk di iklim kering tetapi bisa terbentuk di Indonesia yang beriklim tropika basah. Keberadaan gumuk pasir menjadi objek wisata baru yang diminati karena keindahan dan keunikannya. Selain itu fenomena alam ini menjadi sangat menarik untuk dipelajari dan menjadi objek penelitian bagi para pelajar, mahasiswa dan peneliti.
Uun Tsani
Edukator Museum Gumuk Pasir
Parangtritis Geomaritime Science Park
