Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat sangat berpengaruh terhadap sistem kehidupan nasional, tidak terkecuali dalam bidang pertahanan dan keamanan. Hakekatnya pendidikan memiliki peran sebagai agen perubahan untuk mempersiapkan generasi masa depan dalam menghadapi perubahan pada masa yang akan datang, yaitu berkaitan dengan tanggung jawab. Pendidikan juga menjadi mitra dalam dunia nyata, dengan harapan menciptakan kehidupan kerja yang lebih berkualitas, serta mengembangkan etika dan moralitas dalam pelaksanaan tugas di lapangan (Sihar,2016).
Upaya peningkatan kualitas pendidikan berkarakter khususnya pada TNI Angkatan Laut, lembaga pendidikan memegang peranan yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter TNI Angkatan Laut. Maka dari itu perlunya pembinaan dan pemantapan secara terus menerus lembaga-lembaga pendidikan yang berperan penting dalam membentuk karakter kadet sesuai dengan tuntutan kompetensi yang diperlukan.

Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) sebagai lembaga pendidik khusus bagi kadet TNI AL, bertanggung jawab penuh dalam mencetak perwira TNI AL yang mempunyai kekuatan karakter. Perlu adanya sifat-sifat positif atau karakter yang baik pada diri seorang kadet untuk bisa menyesuaikan diri dalam kependidikan di AAL. Pembentukan dan pengembangan kekuatan karakter ini tidak akan berjalan tanpa mengetahui gambaran kekuatan karakter itu sendiri pada diri Kadet AAL (Fajar dan Segar, 2013).
Empat ciri dasar pendidikan karakter, menurut Foerster (dalam Baroroh, 2011). Pertama, keteraturan interior yaitu nilai menjadi pedoman utama setiap tindakan. Kedua, percaya diri yaitu teguh pada prinsip, tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut risiko. Ketiga, otonomi yaitu menyerap aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi tanpa terpengaruh atau desakan pihak lain. Keempa, keteguhan dan kesetiaan yaitu daya tahan memperoleh apa yang dipandang baik serta penghormatan atas komitmen yang dipilih.
Penyerapan keempat dasar karakter tersebut memungkinkan kadet TNI AL melewati tahap individual menjadi berkarakter. Sehingga melahirkan prajurit sesuai visi misi, yaitu prajurit yang solid, profesional, tangguh, modern, berwawasan kebangsaan dan dicintai rakyat (Patmawati, 2016).
Muhammad Fajrul Falah
fajrulmuhammad5@gmail.com
Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Pertanian.
Universitas Trunojoyo Madura
Referensi:
Baroroh, K. (2011). Upaya Meningksatkan Nilai-nilai Karakter Peserta Didik Melalui Penerapan Metode Role Playing. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. VIII(2) : 149-163.
Fajar,A dan Segar,H .(2013). Gambaran Kekuatan Karakter pada Kadet Akademi TNI Angkatan Laut. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial.II(3) : 71-78.
Patmawati, H. (2016). Strategi Pemberdayaan Guru Militer. Jurnal Administrasi Pendidikan. XXIII(2) : 52-67.
Sihar, S. (2016). Budaya Organisasi Pendidikan (Studi Budaya Militer dan Budaya Akademik di Akademi TNI Angkatan Laut Surabaya). Jurnal Administrasi Negara. II(1) : 252-265.
Referensi Gambar:
Jurnal, Jakarta. (2017). https://jurnaljakarta.com/berita-9282-kodiklatal-didik-550-prajurit-strata-bintara-jalur-reguler.html. Diakses pada Rabu, 02 Mei 2018 08:36