Science Camp, Festival Gumuk Pasir 2016

Salah satu kegiatan pada rangkaian Festival Gumuk Pasir 2016 adalah Science Camp. Science Camp merupakan kegiatan Edutainmanet untuk memperkenalkan pada remaja akan pentingnya gumuk pasir dalam bingkai Museum at the night. Kegiatan Science Camp dikemas dalam kegiatan tour museum namun dibawakan dengan permainan.

Kegiatan Science Camp diselenggarakan dengan kerjasama antara Parangtritis Geomeritime Science Park (PGSP) bersama Kwartir Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta yang diikutsertakan berjumlah 100 Pramuka, 50 satuan putra dan 50 satuan putri. Peserta berasal dari kelompok pramuka penggalang dari seluruh kabupaten yang ada di DIY, melalui kontingen yang dikirim dari kabupaten/kota yang ada di DIY diantaranya: Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Kegiatan Science Camp diawalai dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh  Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Kepala Badan Informasi Geospasial Dr. Priyadi Kardono, M.Sc, Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. rer.nat Muh. Aris Marfa’I, M.Sc,

Pembukaan Science Camp menandai pembukaan Museum at The night sebagai rangkaian festival gumuk pasir yang mengangkat tema museum. Tema ini dimaksudkan untuk mengenalkan pentingnya museum bagi pendidikan sekaligus edurestorasi mengenalkan gumuk pasir barkhan sebagai geoheritage yang ada di parangtritis.

2 - science camp
Gambar 1. Kepala PPKS, Wiwin Ambarwulan, P.hD BIG berfoto dengan peserta Science Camp

Kegiatan museum at the night dikemas dalam permainan edutainment, terdapat 10 pos yang tersebar di kompleks PGSP. Pos-pos tersebut memiliki tema edukasi khususnya dalam bidang kebumian dan pemetaan. Pos pertama bertema “Merapi”, pos ini bertujuan mengenalkan pada peserta akan proses pembentukan gumuk pasir di parangtritis tidak lepas dari keberadaan Gunung Merapi dan Sungai Opak yang berperan sebagai produsen material pasir dan distributor pasir hingga ke laut. Pos selanjutnya bertemakan “Pena dan Buku”, pos ini mengajarkan pada peserta akan pentingnya menulis. Informasi yang diperoleh dari melihat tayangan video pembentukan gumuk pasir dicatat dan kemudian disimpulkan. Pos selanjutnya adalah pos “Alat Pemetaan’, pos ini mengenalkan pada peserta tentang alat-alat pemetaan di masa silam. Pos berikutnya adalah pos “Batu Pasir”, pos ini mengenalkan pada peserta akan jenis-jenis batuan dan pasir yang ada di pesisir DIY. Pos setelahnya adalah “cakrawala”, pada pos ini peserta dikenalkan dengan gugus bintang yang sering digunakan untuk petunjuk arah dan musim pertanian. Pos setelahnya adalah pengetahuan kepramukaan yakni pos semboyan semaphore. Terdapat pos yang berkaitan dengan pemotretan udara, di pos ini bertemakan “pesawatku”, dalam pos ini peserta mencoba simulator Pesawat udara Nir Awak (PUNA), jenis [esawat yang digunakan merupakan pesawat yang biasa digunakan dalam pemotretan udara. Pos selanjutnya adalah pos “Barkhan”, pada pos ini peserta dikenalkan dengan bentuk-bentuk gumuk pasir yang ada di parangtritis, terdapat 4 jenis bentuk gumuk pasir yang umum di parangtritis, yakni Barkhan, Parabolik, Longitudinal dan Transversal. Pos terakhir adalah pos Orasi, peserta diajarkan untuk dapat berkomunikasi verbal.

Rangkaian kegiatan Science Camp ditutup dengan pesta api unggun dengan menyanyikan lagu “Syukur” dan lagu “Api Unggun” kebanggaan Kepanduan Pramuka.

FI

SHARE:

Share via :
× Chat Whatsapp