MA NU Gondanglegi Malang: Perjalanan Belajar melalui Museum Gumuk Pasir

Museum Gumuk Pasir menerima kunjungan Madrasah Aliyah NU Gondanglegi Malang. Sebanyak 33 siswa beserta pendamping diarahkan menuju studio untuk menonton film mengenai Gumuk Pasir yang ada di Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, setelah sesi tanya jawab dilanjutkan dengan mengelilingi lantai satu, para siswa MA NU Gondanglegi Malang menuju ke zona Antara untuk melihat bagaimana keadaan laut dari permukaan hingga tempat yang paling dalam dilautan, Bergeser ke zona bahariku, di sana siswa MANU Gondanglegi Malang dapat merasakan langsung keindahan dan kehebatan laut Indonesia, siswa-siswa tersebut menyaksikan pesona jalur pelayaran yang menghubungkan pulau-pulau indah di nusantara ini. Menariknya, kekaguman itu mencapai puncaknya ketika salah satu siswa baru mengetahui bahwa salah satu jalur pelayaran yang ramai dilalui berada di tanah kelahirannya, Jawa Timur, tepatnya di pelabuhan Tanjung Perak.

PGSP, 2024

Menuju ke lantai dua, siswa MANU Gondanglegi Malang terlihat antusias melihat alat-alat yang digunakan zaman dulu untuk menghasilkan peta yang bisa dinikmati saat ini dari pengenalan alat tersebut bergeser ke zona bagaimana proses dari pembuatan peta hingga pemanfaatannya, naik ke lantai tiga berisi sejarah-sejarah dari Badan Informasi Geospasial (BIG), kemudian berlanjut ke lantai 4 siswa ini dapat menikmati pemandangan Gumuk Pasir di sekitar Museum Gumuk Pasir, rombongan siswa dengan semangat melanjutkan petualangan mereka menuju lantai tiga. Saat memasuki Lorong Pengetahuan, suasana tenang dan penuh keajaiban langsung terasa. Lampu redup dan papan informasi di sepanjang lorong menciptakan atmosfer yang mendalam, memungkinkan siswa untuk membenamkan diri mereka lebih dalam pengetahuan.

PGSP, 2024

Sambil melangkah di sepanjang lorong, siswa secara bersamaan mengingat kembali proses terbentuknya Gumuk Pasir Parangtritis. Papan informasi dinding lorong menampilkan ilustrasi yang menghidupkan kembali perjalanan panjang dan unik dari sebuah geositus yang penuh proses. Tiap langkah di Lorong Pengetahuan menjadi momen introspeksi bagi siswa, menggugah rasa ingin tahu mereka tentang geologi dan dinamika alam yang membentuk pemandangan yang luar biasa ini. Melalui ilustrasi dan informasi yang disajikan, siswa semakin memahami betapa kompleksnya proses geologis yang terlibat dalam pembentukan Gumuk Pasir Parangtritis. Lorong Pengetahuan bukan hanya sebagai jalan fisik, melainkan juga perjalanan intelektual yang memperkaya pengetahuan siswa. Dengan setiap langkah, mereka tidak hanya menyusuri lorong museum, tetapi juga melibatkan diri dalam eksplorasi pengetahuan yang menakjubkan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama di depan Museum Gumuk Pasir, menciptakan kenangan manis bagi siswa MANU Gondanglegi Malang. Kunjungan museum ini bukan hanya menjadi kesempatan untuk belajar, tetapi juga pengalaman praktis yang membuka wawasan siswa terhadap dunia geomaritime dan keberagaman ilmu pengetahuan.

Gerard Frilanov Ersansyah
Ilmu Kelautan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Share via :
× Chat Whatsapp