Inklusi dan Inspirasi: Kunjungan Istimewa SLB Widya Mulia di Museum Gumuk Pasir Parangtritis

Pada tanggal 22 Februari 2024, Museum Gumuk Pasir Parangtritis menyambut kunjungan istimewa dari para siswa dan guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Widya Mulia. Kunjungan ini menjadi momen yang berkesan dan penuh inspirasi bagi para pengunjung, terutama para siswa dengan kebutuhan khusus.

Salah satu highlight dari kunjungan ini adalah saat para siswa diajak masuk ke dalam studio di museum tersebut. Di studio ini, mereka disuguhi pemaparan interaktif tentang ekosistem mangrove dalam bentuk video animasi kartun. Antusiasme siswa sangat terlihat, mereka tampak begitu terpikat dan bersemangat mengikuti setiap detail yang disajikan dalam animasi tersebut.

Selain itu, perjalanan para siswa juga meliputi kunjungan ke zona antara. Di zona ini, mereka diperkenalkan pada berbagai aspek tentang kehidupan laut melalui video yang menjelaskan mulai dari laut dangkal hingga laut dalam. Penjelasan yang disajikan dalam bentuk visual sangat membantu para siswa untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik.

Perjalanan dilanjutkan ke lantai dua, di mana para pengunjung diberikan penjelasan mengenai lorong gumuk pasir. Informasi yang disampaikan di sini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena alam yang terjadi di sekitar gumuk pasir Parangtritis.

Namun, yang paling istimewa dari kunjungan ini adalah adanya peta taktual di lantai satu. Peta ini dirancang khusus untuk menjadi lebih ramah bagi teman-teman dari SLB. Dengan tampilan yang lebih sederhana dan intuitif, peta ini memungkinkan para siswa untuk lebih mudah memahami informasi yang disajikan.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran yang berharga, tetapi juga menjadi bukti nyata tentang inklusi dan aksesibilitas dalam pendidikan. Museum Gumuk Pasir Parangtritis berhasil menciptakan lingkungan yang menyambut dan mendukung untuk semua kalangan, termasuk para siswa dengan kebutuhan khusus dari SLB Widya Mulia. Semoga kunjungan ini menjadi inspirasi bagi museum lainnya untuk terus memperjuangkan inklusi dalam pendidikan dan wisata edukasi.

Share via :
× Chat Whatsapp