Survei Sebaran Sedimentasi Sungai Opak dari Hulu Merapi hingga ke Muara di Selatan Yogyakarta

Sungai Opak merupakan salah satu sungai yang berhulu di Lereng Gunung Merapi. Sungai Opak terbentuk dari aktivitas tektonik yang memicu terbentuknya sesar atau patahan aktif sehingga menimbulkan gejala pergeseran lapisan tanah yang bervariasi dari ukuran senti meter hingga puluhan meter (Lutfinur& Susanto, 2015). Proses yang melatar belakangi terbentuknya Sungai Opak membuat sungai ini memiliki karakter batuan dan sedimen yang variatif. Material padat Sungai Opak yang terbawa oleh aliran air sungai berdampak pada sebaran sedimen yang bervariasi dari hulu hingga hilir di Muara Sungai Opak.

Sumber alami material padat yang terbawa aliran air dari hulu terjadi akibat proses erosi batuan dan lapisan tanah. Aktivitas pengelolaan tanah pertanian atau penambangan pasir menjadi faktor lain yang mendukung terjadinya proses pembentukan endapan material di dasar perairan atau dikenal dengan istilah sedimentasi (Muliddin et al., 2022). Proses sedimentasi terjadi karena adanya suplai material padat dari aliran air yang lebih tinggi ke aliran yang lebih landai di bagian hilir. Adanya Sedimentasi akan mempengaruhi lebar badan sungai dan tingkat kedalaman sungai. Sedimentasi yang cukup tinggi di Sungai Opak berdampak pada pembentukan laguna di Muara Sungai.

Survei sebaran sedimentasi yang dilakukan pada hari Jum’at, 13 Oktober 2023 dilakukan pada enam titik lokasi sepanjang aliran Sungai Opak dibagi menjadi aliran upstream, middlestream dan downstream. Survei sebaran sedimentasi dilakukan untuk mengetahui rata-rata ukuran sedimen dan interpretasi akumulasi sedimen pada aliran air sungai. Survei dimulai dari titik dataran terendah Laguna Depok di Muara Sungai Opak, lima titik di sepanjang aliran Sungai Opak, dan satu lokasi di hulu pada kawasan lereng Gunung Merapi.

Survei sedimen dilakukan dengan melakukan pengamatan sedimen dan pengambilan gambar di setiap lokasi. Survei sedimen pada beberapa titik lokasi menunjukkan aliran sungai yang cenderung lebih dangkal bahkan kering atau tidak ada aliran air. Umumnya sedimen pada hulu hingga bagian middlestream atas memiliki rata-rata ukuran yang lebih besar berkisar antara 45 cm – 100 cm. Ukuran sedimen berangsur lebih kecil pada aliran middlestream bawah hingga ke muara sungai. Sebagian besar sedimen halus terbawa hingga ke Muara Sungai dan sebagian kecil lain mengendap pada bagian tepi sungai. Pada beberapa lokasi ditemukan aktivitas masyarakat melakukan pengerukan dasar aliran sungai dan penambangan pasir yang berpotensi meningkatkan akumulasi angkutan sedimen ke Muara Sungai Opak.

R. Bagas Tricahyo
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Universitas Brawijaya


Referensi:

[1] Lutfinur, I., & Susanto, H. (2015). Identifikasi Sesar Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Sungai Opak Yogyakarta). Unnes Physics Journal, 4(1).

[2] Muliddin, M., Sabaruddin, L., & Utami, L. N. D. T. (2022). EVALUASI ALGORITMA TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA CITRA SENTINEL-2 DI TELUK KENDARI. Sebatik, 26(2), 495–501.

Share via :
× Chat Whatsapp