Studi Fenomena Geografi I Universitas Negeri Semarang

Kamis (11/04/2019) Mahasiswa Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang berkunjung ke Parangtritis Geomaritime Science Park. Kunjungannya kali ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Studi Fenomena Geografi I. Sebanyak 95 orang didampingi 5 dosen pembimbing mulai memasuki Gedung Kerucut Museum Gumuk Pasir. Kunjungan diawali dengan menonton film tentang Dinamika Kepesisiran Bantul di ruang audio visual. Film ini menceritakan tentang keunikan bentang lahan kepesisiran di Bantul khususnya keunikan terbentuknya Gumuk Pasir Barchan di pesisir Parangtritis. Diskusi dilakukan setelah film selesai. Mahasiswa tampak aktif mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada pemateri Dwi Sri Wahyuningsih sampai-sampai waktu pun beranjak sore. Sehingga diskusi terpaksa dihentikan karena peserta masih harus roundtrip di Museum Gumuk Pasir.

Universitas Negeri Semarang Studi Fenomena Geografi
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Begitu Menikmati Kunjungan di Museum Gumuk Pasir

Roundtrip Universitas Negeri Semarang di Museum Gumuk Pasir didampingi oleh edukator. Mahasiswa mulai melihat semua koleksi dan informasi yang ada di dalam Gedung mulai dari lantai 1 hingga lantai 4 sampai ke Lorong pengetahuan. Para mahasiswa ini sudah tidak begitu asing dengan koleksi alat-alat pemetaan yang ada di dalam museum karena memang latar belakang jurusan adalah Geografi. Semangat para mahasiswa dalam belajar dan menggali informasi tampak begitu jelas dari berbagai pertanyaan yang diajukan terkait dengna koleksi dan kepesisiran. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang ini begitu menikmati kunjungan di Museum Gumuk Pasir.

Gumuk Pasir Barchan memang normal terbentuk di daerah iklim kering atau arid. Tetapi untuk Indonesia yang beriklim tropika basah, pembentukan Gumuk Pasir tipe Barchan ini termasuk unik dan satu-satunya di Asia Tenggara. Oleh karena itu keberadaannya patut dilestarikan. Upaya konservasi yang dapat dilakukan antara lain dengan tidak mendirikan bangunan permanen atau vegetasi berkayu tegak di sekitar kawasan gumuk pasir serta tidak melakukan penambangan pasir. Sehingga perlu adanya kesadaran masyarakat sekitar, wisatawan ataupun pemangku kepentingan yang berwenang untuk turut serta dalam upaya konservasi, karena selain keunikannya, gumuk pasir juga memiliki manfaat dalam pengurangan resiko bencana tsunami atau gelombang besar.

 


Uun Tsani
Edukator Museum Gumuk Pasir
Parangtritis Geomaritime Science Park

Share via :
× Chat Whatsapp